PPT = Para Pengiklan Top1?

Yup, inilah acara yang banyak ditunggu-tunggu pemirsa di bulan Ramadan. Sinetron “Para Pencari Tuhan” (PPT) garapan Deddy Mizwar. Sewaktu PPT tayang tahun lalu, terus terang saya cukup terhibur sekaligus terbius dengan banyaknya pelajaran yang bisa didapatkan dari sinetron ini. Deddy Mizwar memang saya akui cukup mumpuni untuk membuat sinetron di layar televisi kita beraroma wangi, di antara busuknya sinetron-sinetron Indonesia made in India. Suksesnya menelurkan sinetron “Lorong Waktu” (hingga beberapa sekuel), sinetron dan film “Kiamat Sudah Dekat”, hingga yang terakhir film “Naga Bonar Jadi 2”, menjadi jaminan bahwa Bang Deddy memang jagonya membuat sinema yang berbobot.

Tahun ini SCTV – stasiun televisi ini tampaknya jadi langganan tempat tayangnya garapan-garapan Deddy Mizwar – kembali menayangkan “Para Pencari Tuhan Jilid 2”. Menemani saat sahur, dan di re-run setelah waktu berbuka puasa. Masih menceritakan tentang mantan jagal hewan bernama Bang Jack, trio eks-napi Chelsea – Barong – Juki, duet orang-orang susah Asrul – Udin, kisah cinta Azzam – Aya, kelakuan Ustad Ferry dan Pak Jalal, serta birokrasi kompleks khas Pak RT, Pak RW dan Pak Bendahara.

Tapi setelah menikmati beberapa episode awal sinetron ini, saya merasa ada “kelebihan” dalam sinetron ini dibandingkan dengan tayangan tahun lalu. Ya, kelebihan muatan “kapitalisme”, yang bertumpang-tindih dengan muatan moral dan religius sinetron ini. Yang cukup vulgar adalah tampilnya iklan oli Top 1 di dalam adegan.
Selanjutnya