Secara

Secara kebetulan, mungkin Anda pernah mendengar kalimat yang memakai kata “secara” secara “agak aneh” tersebut. Secara bahasa, mungkin Anda sempat mengira-ngira bahwa kata “secara” pada kalimat itu dipakai sebagai penggganti kata “berhubung”. Secara langsung maupun tidak, dan secara sadar maupun tidak, penggunaan “secara” secara sembarangan ini mengubah tatanan dalam berbahasa sehari-hari, seperti halnya dulu ketika pemakaian bahasa prokem, slank, ataupun bahasa-nya Deby Sahertian itu sedang “in”.

Nah, secara saya juga ingin tahu, secara umum bagaimana pendapat Anda sekalian tentang “secara” ini? Lalu, secara saya juga jadi penasaran, sebenarnya siapa gerangan yang secara sengaja maupun tidak mempopulerkan penggunaan “secara” ini secara seperti ini? Mungkin secara pribadi maupun kelembagaan, ahli bahasa ataupun lembaga bahasa bisa mengusut tuntas perkara “secara” ini secara gamblang, merunut secara logika berbahasa, secara semantik, secara etimologis, secara kultural, dan secara-secara yang lain.

Bukankah demikian Saudara-saudara?

Atau Anda secara pribadi ingin menanggapi hal ini secara pemikiran Anda sendiri? Silakan saja. Mungkin secara langsung di sini kita bisa saling berbagi ide, masukan, serta pemikiran secara sehat dan secara apa adanya….

Hehe….

Salam secara damai!

PS:

Secara gue juga masih belajar, kalo ada penggunaan kata “secara” yang secara tidak pada tempatnya, secara rendah hati gue mohon maap dan semoga kesalahan-kesalahan gue baik secara sengaja maupun tidak sengaja bisa dimaafkan pula secara ikhlas…