Seseorang yang Mencintai Kamu

Seseorang yang mencintai kamu, tidak bisa memberikan alasan mengapa ia mencintaimu. Dia hanya tau, di mata dia, kamulah satu satunya.

Seseorang yang mencintai kamu, sebenarnya selalu membuatmu marah / gila.
Tapi ia tidak pernah tau hal bodoh apa yang sudah ia lakukan, karena semua yang ia lakukan adalah untuk kebaikanmu.

Seseorang yang mencintai kamu, jarang memujimu.
Tetapi di dalam hatinya kamu adalah yang terbaik, hanya ia yang tau.

Seseorang yang mencintai kamu, akan mencaci maki atau mengeluh jika kamu tidak membalas pesannya, karena ia peduli.

Continue reading

Cinta Itu…

Apabila cinta memanggilmu, ikutilah dia,
walau jalannya terjal berliku-liku.
Dan apabila sayapnya merangkummu,
pasrahlah serta menyerahlah,
walau pedang tersembunyi di sela sayap itu melukaimu.
Dan jika dia bicara kepadamu, percayalah,
walau ucapannya membuyarkan mimpimu,
bagai angin utara mengobrak-abrik taman.
Cinta tak memberikan apapun, kecuali dari dirinya sendiri.
Cinta tidak memiliki ataupun dimiliki,
karena cinta telah cukup untuk cinta.
Dan juga jangan mengira,
bahwa engkau dapat menentukan arah jalannya cinta,
karena cinta, apabila telah memilihmu,
Dia akan menentukan perjalanan hidupmu.

(Sang Nabi – Kahlil Gibran)

Di dalam janji untuk tak lagi saling menyakiti karena cinta.
Semoga…

Sejenak

……….

Luangkanlah sejenak detik dalam hidupmu
Berikanlah rindumu pada denting waktu
Luangkanlah sejenak detik dalam sibukmu
Dan lihatlah warna kemesraan dan cinta

Sebelum hidupmu terhalang nafasmu
Sesudah nafsumu tak terbelenggu
Indahnya membisu tandai yang berlalu
Bahasa tubuhmu mengartikan rindu

………

(Sejenak – Letto)

Marhaban yaa Ramadhan…

Jatinangor

ktp jatinangor

Hari ini aku masih saja di sini. 10 tahun sudah. Dan entah sampai kapan aku akan terus ada di kota(?) ini. Bisa jadi untuk selamanya.

Mungkin inilah yang dinamakan jodoh. Selepas 4,5 tahun menempuh “wajib kuliah” di sini, ternyata 5,5 tahun kemudian pun aku masih tetap di sini. Meskipun sempat menghinggap di Ganesha 10, kembali ke Lampung, terdampar di Gegerkalong, namun akhirnya aku kembali ke pelukan Ibu Pertiwi Jatinangor tercinta. Memang, jika cinta sudah melekat, di Jatinangor pun serasa makan coklat yang nikmat setiap saat…:)

Jatinangor memang khas. Selalu membuat rindu. Pada siang yang terik dan malam yang menusuk tulang. Pada kemacetan lalu lintas dan ketenangan Kiara Payung. Pada riuh-rendah Pasar Unpad dan keramaian Jatos. Pada hamparan kos-kosan dan kekokohan Jembatan Cincin. Pada kegenitan mahasiswa dan kegamangan penduduk asli. Pada kegagahan Manglayang dan keanggunan Geulis. Pada ujung Cibeusi hingga ujung Cikuda. Pada keseluruhannya. Itulah yang membuatku selalu enggan berlama-lama pergi dari Jatinangor. Setelah bepergian, menjejakkan kaki dan merasakan kembali aroma Jatinangor selalu menggetarkan hati.

Untukmu Jatinangor, jiwa raga kami…. Masih di sini!